Rabu, 03 Oktober 2012

Tenaga Eksogen di Kepulauan Indonesia


a.      Pengertian Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen bersifat merusak atau merubah bentukan-bentukan yang sudah ada di permukaan bumi. Tenaga eksogen ini terdiri dari atmosfer (perubahan suhu dan angin),  hidrosfer (air), dan lain-lain. Akibat adanya tenaga-tenaga tersebut, tenaga ekogen menghasilkan dua proses, yaitu proses agradasi dan degradasi. Proses agradasi yaitu suatu proses yang menyebabkan penaikan permukaan bumi (bertambah tinggi), yaitu sedimentasi atau pengendapan  sedangkan proses degradasi merupakan suatu proses yang cenderung menyebabkan penurunan permukaan bumi (bertambah rendah) yang meliputi, proses pelapukan, erosi, dan mass wasting.  
1.      Tenaga Suhu Udara dan Sinar Matahari
Suhu udara dan sinar matahari berpengaruh terhadap pelapukan batuan. Pelapukan batuan tersebut akan mendorong mudahnya suatu daerah untuk tererosi, mengalami gerak massa batuan. Peristiwa pelapukan batuan tersebut terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia mengingat wilayah di Indonesia merupakan daerah tropis.

Pada gambar di atas terlihat bahwa batuan mengalami pelapukan yang di akibatkan oleh suhu udara dan sinar matahari.  Pada saat siang hari batuan tersebut mendapat panas dari sinar matahari dan batuan tersebut mengambang, pada malam harinya, suhu yang rendah menyebabkan pendinginan pada batuan , kemudian batuan mengerut, siklus tersebut terjadi secara terus menerus di bantu oleh adanya hujan, hujan tersebut membasahi batuan dan suhu pada batuan menurun kemudian mengerut kembali, karena adanya pemanasan dan pendinginan secara bergantian  menyebabkan permukaan batuan retak dan batuan tersebut mengalami pelapukan.
2.      Tenaga Air Hujan
Proses geomorfologis ini adalah air hujan. Erosi yang umum terjadi di daerah tropis dibagi dalam beberapa tipe, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, dan erosi tebing sungai.
a.       Erosi percik (splash erosion)
Erosi percik terjadi oleh pukulan tetesan air hujan pada tanah yang amat basah. Butiran tanah kecil terpercik atau partikel-partikel tanah menjadi lepas, lalu di angkut oleh pelimpasan (run off) permukaan. Tenaga ini di tentukan oleh massa dan kecepatan jatuhan air.
b.      Erosi Lembar (sheet erosion)
Erosi lembar merupaka bentuk erosi yang terjadi setelah erosi percik (splash erosion). erosi ini terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian. Tipe erosi ini di sebabkan oleh kombinasi air hujan dan air larian yang mengalir ke tempat yang lebih rendah.
c.       Erosi Alur (rill erosion)
Erosi alur adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan pertikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Hal ini terjadi ketika air larian masuk ke dalam cekungan permukaan tanah, kecepatan air larian meningkat dan akhirnya terjadilah transport sedimen.
d.      Erosi Parit (gully erosion)



Erosi parit yaitu pengikisan, sehingga terbentuk jurang yang merupakan lanjutan dari erosi alur. Erosi ini biasanya diawali dengan adanya gerusan yang melebar dibagian atas hamparan tanah miring yang berlangsung dalam waktu yang relative singkat akibat adanya air larian yang besar.  limpasan air ini biasanya terdapat pada lahan luas dimana tanah dan tanaman yang ada tidak mampu menyerap seluruh air hujan dan aliran air yang berlebihan serta memusatkan pada saerah sempit pada kecepatan cukup besar untuk membawa tanah dan menyebabkan erosi.

e.       Erosi Tebing Sungai (streambank erosion)
Erosi tebing sungai adalah pengikisan tanah tebing-tebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran sungai. Dua proses berlangsungnya erosi tebing sungai adalah oleh adanya gerusan aliran sungai dan oleh adanya longsoran tanah pada tebing sungai.
Peristiwa pada gambar diatas disebut dengan erosi tebing sungai (river bank erosion). Erosi tebing sungai terjadi sebagai akibat pengikisan tebing sungai oleh air yang mengalir dari atas tebing atau oleh terjangan aliran sungai yang kuat pada belokan sungai, hal ini juga tergantung dari material penyusun tebing sungai, jika penyusunnya berupa material yang tidak kompak seperti kerakal, kerikil, pasir dan lempung tentu sangat mudah tererosi oleh terjangan aliran sungai yang kuat.
Gambar Morfologi Sungai
Erosi ini sangat potensial terjadi pada kelokan sungai (meander), arus air yang ingin berbelok di tikungan sungai dengan energi yang sangat besar, arus air yang kencang ini akan mengerus tebing sungai dengan tekanan yang kuat sehingga materialnya penyusunnya terlepas dan terbawa air. Hasil erosinya berupa tanah dan batuan ini disebut dengan sedimen. Sungai akan mengangkut hasil erosinya melalui pelarutan (dissolved load), suspensi (suspendedload) dan di sepanjang dasar sungai (bed load), material hasil erosi ini akan diangkut dan diendapkan di daerah hilir sungai (muara), proses ini disebut dengan sedimentasi. Peristiwa ini juga bisa disaksikan secara langsung dari atas jembatan pada waktu banjir di sungai.
3.      Tenaga Angin
Angin berpengaruh terhadap pembentukan bentukan-bentukan lahan terutama di daerah pantai. Misalnya pengaruh angin menyebabkan endapan pasir di sepanjang pantai yang landai di Pantai Timur Sumatera, sepanjang Pantai Selatan Jawa dan Bali (Pantai Parangtritis dan Kuta). Selain itu, adanya gumuk pasir di Parangtritis, Pulau Jawa.
4.      Tenaga yang Berasal dari Hidrosfer
Tenaga ini berupa air permukaan, air laut, maupun airtanah. Air permukaan berpengaruh terhadap bentukan-bentukan asal proses fluvial yang tersebar pada daerah aliran sungai di Indonesia. Adanya proses fluvial oleh air permukaan akan berpengaruh pula terhadap bentukan-bentukan di muara dan berasosiasi dengan air laut sehingga terjadi bentukan fluvio-marine seperti delta di muara sungai Mahakam. Air laut akan berpengaruh terhadap pembentukan bentuk-bentuk lahan di daerah pantai. Misalnya, gisik, betinggisik pada pantai berpasir di Pantai Selatan Jawa dan sebagian Pantai Timur Sumatera. Sedangkan pada pantai berlumpur membentuk bentukan mudflat di Pantai Timur Sumatera dan Pantai Timur Utara Pulau Jawa Bali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar